Insights
Dresyamaya Fiona
•
4 menit
MemBaca
•
Mar 10, 2025
Inflasi adalah kondisi ekonomi yang mengikis daya beli uang, menyebabkan kenaikan harga secara luas. Saat inflasi meningkat, banyak investor mencari cara untuk melindungi kekayaan mereka.
Komoditas telah lama dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena sifatnya yang berwujud dan nilai intrinsiknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis investasi komoditas selama masa inflasi dan mengapa mereka dianggap bisa menjadi alternatif investasi.
Emas telah dianggap sebagai investasi aman selama berabad-abad, terutama di masa inflasi. Ketika nilai mata uang menurun, emas cenderung mempertahankan atau bahkan meningkat nilainya. Hal ini karena emas merupakan aset nyata dengan pasokan terbatas, tidak secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral. Investor beralih ke emas saat inflasi karena peran historisnya sebagai penyimpan nilai. Anda bisa berinvestasi dalam bentuk emas fisik, saham pertambangan emas, atau ETF berbasis emas.
Selanjutnya jenis investasi komoditas yang bisa menjadi pilihan yaitu perak. Perak memiliki banyak karakteristik lindung nilai yang sama dengan emas, namun lebih terjangkau. Selain itu, perak digunakan secara luas dalam industri, seperti elektronik dan panel surya. Permintaan industri ini memberi dorongan tambahan terhadap harga perak, khususnya saat ekonomi tumbuh.
Minyak sangat penting dalam industri transportasi, manufaktur, dan energi. Saat inflasi menaikkan biaya produksi dan distribusi, harga minyak pun naik. Karena itu, investasi dalam minyak bisa menjadi lindung nilai yang kuat terhadap inflasi. Anda bisa berinvestasi melalui ETF, kontrak berjangka, atau saham perusahaan minyak.
Komoditas seperti gandum, jagung, kedelai, dan kopi merupakan kebutuhan pokok global. Selama inflasi, harga pangan biasanya naik karena gangguan rantai pasok atau cuaca ekstrem. Kenaikan harga bahan bakar juga meningkatkan biaya pertanian, yang mendorong harga lebih tinggi. Hal ini dapat menjadikan komoditas pertanian sebagai opsi alternatif investasi guna mengimbangi naiknya biaya hidup.
Tembaga banyak digunakan dalam konstruksi, elektronik, dan proyek infrastruktur. Saat permintaan naik selama ekspansi ekonomi, harga tembaga cenderung naik. Karena itu, tembaga adalah pilihan investasi yang baik saat inflasi. Keterkaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan proyek energi hijau menjadikannya berperan sebagai komoditas strategis.
Meskipun jarang terdengar, jenis investasi komoditas platinum dan palladium dapat menjadi pertimbangan. Kedua logam ini banyak digunakan dalam konverter katalitik kendaraan untuk mengurangi emisi. Dengan meningkatnya produksi kendaraan dan peraturan emisi yang lebih ketat, permintaan terhadap logam ini meningkat. Seperti emas dan perak, platinum dan paladium juga berfungsi sebagai penyimpan nilai sekaligus komoditas industri.
Gas alam merupakan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dibanding batu bara dan minyak. Permintaan terhadap gas alam terus meningkat karena transisi energi global. Selain sebagai sumber energi utama, gas alam juga digunakan dalam produksi pupuk, plastik, dan bahan kimia. Saat harga energi naik karena inflasi, gas alam biasanya ikut naik.
Jenis-jenis investasi komoditas di atas bisa menjadi opsi untuk melindungi portofolio dari inflasi, terutama saat harga-harga melonjak dan ketidakpastian ekonomi meningkat. Baik itu emas, perak, minyak, komoditas pertanian, logam industri seperti tembaga, serta platinum dan palladium adalah pilihan investasi yang layak.
Setiap komoditas memiliki risiko dan potensi keuntungan masing-masing, namun semuanya bisa menjaga nilai aset Anda dari tekanan inflasi. Dengan mendiversifikasi portofolio ke dalam komoditas, Anda bisa membangun investasi yang lebih baik dalam dunia yang penuh ketidakpastian.